Untuk menggerakkan sebuah sistem kehidupan. Di mana manusia sebagai titik sentralnya. Yang diperlukan hanyalah kesepakatan. Suatu persetujuan mayoritas, lebih-lebih kalau diamini semua.
Saat ini, di berbagai belahan dunia bumi. Kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh masyarakat sehingga terbentuknya negara. Telah memberikan pemandangan yang beragam atas berbagai konsep yang disepakati itu.
Dalam perjalanannya, kesenangan dan kesengsaraan mewarnai tiap penduduk dalam menjalani kesepakatan bersama itu. Nilai-nilai yang diusung secara umum tentunya memenangkan kebaikan atas kejahatan dalam berbagai bentuknya.
Individu sebagai unit terkecil dari komunitas negara itulah sebenarnya yang merasakan. Apakah konsensus yang dibuat itu memudahkan mereka dalam menggapai kebahagiaan. Atau justru sebaliknya.
Jika produk kesepakatan itu telah dinilai dalam jangka waktu demikian panjang. Dari mulai dibentuknya negara, sampai saat di mana penilaian itu dibuat. Maka tentunya kesepakatan baru bisa dibuat, untuk menyempurnakan kesepakatan awal yang telah dievaluasi dan hasilnya kurang baik.
Kalau sesuatu yang dinilai secara umum tidak baik, dan tidak diubah. Maka tentu hal itu akan mengganggu bahkan ada potensi menghancurkan sistem.
Kesadaran kolektilah yang bisa memperbaiki itu semua. Jika hanya sebagian yang tercerahkan. Maka diperlukan perjuangan tak kenal lelah dari pelaku kebajikan untuk menyadarkan sesama.