Media untuk Mencerdaskan Anak Bangsa
Sebelum bercerita lebih banyak, terlebih dulu saya ingin mengajak pembaca untuk kembali menyadari bahwa: Kita sangat tertinggal dalam kemampuan dan termasuk kemauan dalam membaca, matematika dan juga sains.
Hal ini tidak berdasar pada analisa penulis saja, tapi peringkat PISA jadi tolak ukurnya.
Jika dirunut lebih jauh, sebenarnya apa kendala utama masyarakat Indonesia dalam hal ini?
Padahal secara prestasi individual, pelajar Indonesia tak pernah absen dari juara olympiade – – dalam bidang pendidikan tentunya.
Hampir di setiap mata pelajaran, pelajar kita selalu ada yang masuk menjadi juaranya. Emas, perak, perunggu bergantian kita raih.
Ini suatu indikasi, bahwa kecerdasan otak masyarakat kita tidak kalah dengan negara maju sekalipun.
Pertanyaannya, kenapa nilai PISA kita rendah? Karena nilai itu diambil dari rata-rata seluruh pelajar.
Jadi jawabannya ada pada: Ketidakmerataan kemampuan pada pelajar itu sendiri.
Dan itu tentu berkaitan dengan budaya belajar kita secara keseluruhan.
Katakanlah, rata-rata otak pelajar kita itu cerdas. Bahkan bisa saja lebih cerdas dari negara lain. Tapi apakah itu menjamin kita bisa meningkatkan nilai PISA itu?
Untuk menjawabnya, saya akan menggunakan sebuah ilustrasi:
Sebuah HP sebut saja “A” dengan spesifikasi RAM 8GB dan memori 512GB, tentu kemampuan prosesor mengolah data (kecerdasannya), juga kemampuan menyimpan datanya lebih tinggi dibanding spesifikasi HP “B” dengan RAM 4GB dan memori 64GB.
Jika dengan segala kelebihannya HP “A” hanya digunakan untuk menyimpan file keilmuan sebesar 10GB, dan HP “B” dengan kemampuan lebih kecil dari HP “A” tapi digunakan secara maksimal, dengan menyimpan file keilmuan sebesar 40GB, tentu HP “B” akan lebih bermanfaat dalam penggunaannya.
Sekarang, jika pelajar kita kemampuan otaknya tidak dimaksimalkan, artinya tidak dipakai belajar, tidak dipakai untuk menyimpan ilmu, maka seberapa cerdaspun tidak akan bernilai lebih.
Maka satu-satunya cara untuk meningkatkan nilai PISA, ya pelajar kita harus lebih rajin lagi belajar. Dan proses belajar itu tentunya dilakukan dengan cara banyak membaca, ditambah kemampuan untuk menuliskan apa yang diketahuinya itu.
Kemampuan menulis yang baik, tentu sangat diperlukan sebagai media untuk mentransfer apa yang diketahui, hasil kesimpulan dari penelitian, ataupun observasi ke dalam suatu wadah – – Supaya apa yang ditulis bisa juga dibaca dan bermanfaat untuk pelajar atau orang lain sebagai pembacanya.
Dan saat ini wadah yang baik dan bisa menjembatani itu adalah media online. Bukan hanya baik, bisa jadi media itu yang terbaik saat ini.
Karena apa? saat kita menulis sesuatu yang bermanfaat di media online, maka akan dengan mudah diakses oleh siapa pun yang mengakses media ini. Apalagi kalau follower kita banyak, atau dengan cara tertentu untuk mempromosikannya.
Akses media ini tak berbatas jarak, waktu dan tentunya biaya pun lebih bersahabat.
Untuk mewujudkan itu, maka kami meluncurkan situs jurnalismewarga.net
Sesuai dengan namanya, situs ini bisa menampung siapa pun warga yang akan menuliskan ide dan pemikirannya di sini. Dari mulai pelajaran yang berat-berat sampai hal kecil seperti diary atau kegiatan sehari-hari.
Sebagai bentuk partisipasi untuk ikut membantu siswa belajar dan mengerjakan tugas menulis di rumah, maka saya membuat RPP saat pandemi ini dengan judul: Tuliskan Perjuanganmu Melawan Corona (Covid-19).
RPP ini saya upload untuk semua tingkatan dari SD, SLTP sampai SLTA.
Di sana pelajar bahkan masyarakat umum termasuk guru di dalamnya, bisa menceritakan informasi terkini terkait pandemi ini.
Di dalam satu link, terdapat tools yang komprehensif, mulai dari: manfaat menulis, update jumlah penderita, cara menulis dan menerbitkannya di web, jurnal (kumpulan tulisan) Corona dari pemerintah, jurnal Corona dari pelajar dan jurnal Corona dari masyarakat umum.
Sebagai evaluasi, sampai saat ini tulisan yang masuk memang belum sesuai harapan, tapi setidaknya ada beberapa sekolah dari berbagai daerah yang membuat tugas menulis ini kepada siswanya.
Semoga ini bermanfaat sebagai media belajar buat para penulisnya, juga bermanfaat buat para pembacanya.
Jika masih ada yang berminat untuk ikut menulis tentang Corona (Covid-19), atau sekedar membaca, silahkan kunjungi linknya:
Terima kasih.
Jayalah Indonesia.
Tulisan di atas, saya kirim sebagai Refleksi RPP yang saya upload untuk Pembelajaran Jarak Jauh. Ikut berpartisipasi pada portal Guru Berbagi Kemendikbud, walaupun saya bukan guru 🙂
wow, amazing
nice content!nice history!! boba 😀
wow, amazing
nice content!nice history!! boba 😀
blobloblu
bliblibli
blublabla