13/02/2025
DiaryInspirasi

Mencapai Kebahagiaan Hakiki, Sebagai Tujuan Akhir Pencarian

Spread the love

Ini adalaha jaman, di mana setiap dari kita dituntut untuk berpositif thinking. Dalam hal apa pun. Sebab jika tidak, maka pikiranmu akan menyengsarakanmu.

Itulah sumber kebahagiaan yang bertarif murah. Murah dari sisi financial, jika materi jadi alat pengukur. Itu pun jika diukur di waktu tertentu.

Memang tak mudah mencapainya. Ya kalau mencari uang saja susah, tentu kebahagiaan lebih lagi. Padahal uang hanya 1 dari sekian sumber kebahagiaan. Dan itu sifatnya sesaat saja. Hari ini kita bahagia karena mendapat hadiah HP mahal keluaran terbaru, belum tentu rasa bahagia itu bertahan sampai 1 minggu.

Lantas, sumber kebahagiaan yang paling hakiki apa? Yang bisa mengalahkan berbagai macam sumber kebahagiaan yang lainnya?

Jika kita menilik dari berbagai tujuan orang beragama, hampir semua agama menyebutkan surga adalah tujuan paling utama. Sebagai tempat mencapai kebahagiaan tertinggi itu.

Tapi kenyataannya, dari berbagai sumber menyebutkan, surga hanya bisa dihuni dan dirasakan di alam nanti. Alam akhirat lebih banyak orang mengenalnya.

Dalam ajaran Islam sendiri, banyak keterangan menjelaskan tentang surga itu. Baik dalam Al-Quran maupun Hadits Nabi.

Khusus dalam ajaran Islam, ada 1 kebahagiaan lagi yang melebihi dari surga sendiri. Yaitu bertemu Sang Pemilik Surga itu, Allah SWT. Itulah puncak dari segala kebahagiaan yang diimpilan oleh setiap muslim. Mungkin agama yang lain juga.

Walau demikian, itu pun banyak pendapat yang mengemuka. Ada yang berpendapat Allah bisa dilihat dengan mata kepala lahiriah (bashar). Di sebrang lain berpendapat, Allah tidak bisa dilihat oleh mata lahiriah, tapi lebih ke bathiniyah (bashiroh).

Masing-masing mengemukakan dalilnya. Tapi dari semua pendapat itu, semua belum ada yang membuktikannya. Ya karena alam akhirat sendiri semua belum ada yang melihatnya. Terlebih masuk ke surgaNya.

Sebagai obat penghibur hati, banyak orang mencari surga yang bisa langsung dirasakan. Mereka menyebutnya surga dunia. Atau kebahagiaan hidup di dunia – – dalam berbagai bentuknya.

Karena sebagian dari pendapat para alim itu, bahwa dunia ini adalah cerminan kehidupan akhirat nanti. Jika kita di dunia bahagia, maka niscaya di alam akhirat pun akan mengalami hal yang sama juga.

Hanya saja yang jadi pertanyaan, bagaimana dengan orang-orang yang jahat? Yang terlihat mereka bahagia dengan harta hasil kejahatannya? Apakah di akhirat pun mereka akan bahagia?

Sebagian menjawab: siapa bilang mereka bahagia di dunia? Walau mereka secara lahiriah kelihatan bahagia dengan harta hasil kejahatannya? Apa betul mereka tenang saat setiap detik diintai oleh aparat hukum? Saat setiap saat terancam oleh para pesaing lawan-lawan dunia gelapnya? Saat berbagai kejadian Allah timpakan untuk menggerus ketenangan bathinnya?

Kenyataannya, kembali ke fakta bahagia itu sendiri. Ia adalah kondisi jiwa. Yang diliputi kedamaian, tanpa rasa takut atapun sedih. Ia tentu bisa saja diraih oleh mereka yang berharta, yang hartanya diperoleh dengan cara semestinya.

Dan tentu ia pun bisa dirasakan oleh mereka yang tak punya apa-apa. Yang dalam hatinya hanya memiliki Allah semata, dan itu lebih dari cukup untuk membuatnya tersenyum di setiap helaan nafasnya.

Bagaimana cara menumbuhkan perasaan bahagia itu, biarpun secara lahiriah tidak punya apa-apa? Atau saat segala punya tanpa diiringi kegelisahaan hartanya lenyap?

Jawabannya ada pada proses kehidupan. Carilah ilmu, bergurulah pada yang pantas disebut guru, berteman dengan mereka yang menganggap kita pun teman, berpasangan hidup dengan yang menghargai arti pernikahan, beribadah dengan tujuan hanya untuk mencapai ridhoNya, dan banyak proses kehidupan lain yang akan membawa kita pada kesadaran. Sadar bahwa kebahagiaan itu saat kita bisa mengenal diri sendiri. Dan Ia yang menciptakannya.

(Visited 116 times, 1 visits today)
Asep Ma'mun Muhaemin

Asep Ma'mun Muhaemin

Saya membuat situs jurnalismewarga.net ini dengan 1 visi 1 misi : Persatuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *