05/07/2024
Uncategorized

Mau Tidak Mau

Spread the love

Menyampaikan pendapat isi hati itu banyak pertimbangan. Setidaknya itu yang kerap kita rasakan. Sebagai ciri khas budaya bangsa. Yang suka “tidak enakan”.

Ada banyak proses dalam kehidupan. Yang mampu membuat seseorang yang hidup sedari kecil dalam budaya itu. Untuk mampu mengemukakan isi hati. Apalagi kalau ada kemungkinan hal itu bersebrangan dengan pendapat yang lain.

Namun untuk perbaikan apa pun harus dilakukan. Sebagai “pengorbanan” untuk sesuatu yang lebih besar di masa depan. Walau kadang di waktu pendapat itu dikemukakan. Ada yang melilit-lilit dirasakan, baik sang penyampai maupun yang menerima pesan.

Dan kita tak perlu risau dengan suasana batin saat itu. Para penyampai sesuatu yang “baru” dari dulu pun seperti itu. Bisa dianggap aneh. Mungkin juga dicap tak waras.

Bukan karena yang disampaikan tidak benar. Bahkan yang menganggap aneh pun tahu itu benar. Namun jika itu terlalu menentang arus. Orang akan pikir-pikir untuk memberi dukungan.

Lebih-lebih jika itu dilakukan di budaya yang serba “tepa-salira” yang melekat pada negeri ini. Yang karena begitu baiknya tabiat rakyat di negeri surga ini. Banyak hal yang tidak sesuai dengan yang seharusnya pun sering mendapat pemakluman.

Dan kondisi seperti itu tentu ladang subur bagi orang-orang yang pandai memanfaatkan kebaikan orang. Untuk mendapatkan layanan nyaris gratis dari sesama yang begitu bagik. Bahkan tanpa sadar milik sendiri pun lama-lama bisa beralih ke tangan yang bukan haknya.

(Visited 20 times, 1 visits today)
Asep Ma'mun Muhaemin

Asep Ma'mun Muhaemin

Saya membuat situs jurnalismewarga.net ini dengan 1 visi 1 misi : Persatuan.

6 komentar pada “Mau Tidak Mau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *