Menunggu Waktu
Apa saja. Menunggu, mengalami dan melewatinya.
Dalam rangkaian peristiwa. Melalui ruang yang ada. Kita bersuka cita menyambutnya. Dengan hati yang bahagia, damai maupun gembira.
Tak boleh ada sak wasangka. Dengan menganggap buruk sesuatu yang kebaikannya terlihat nyata. Hanya karena perbedaan sudut pandang saja. Esensi yang sama diributkan penyebutannya.
Jika masih tetap melakukannya. Siap-siap saja jiwa ragamu berduka. Karena di sana akan terlihat banyak hal tak terduga. Seolah Tuhan memperlihatkan kebaikan dan keburukan di lain masa. Padahal jika jeli, niscaya yang terlihat kebaikanNYA saja.
Ada masa kamu riang gembira. Mendapatkan proyek dengan angka yang demikian banyak nolnya. Karena lupa berbagi pada sesama. Hasil keuntunganmu menguap entah ke mana.
Hilangnya keuntungan membuat jiwamu merana. Sehingga tanpa sadar makan minummu tak terjaga. Mengantarkanmu pada rumah sakit dalam duka. Namun di sana keluarga mempelihatkan kesetiaan yang selama ini kamu pandang sebelah mata.
Telihat ada duka dalam gembira. Ada gembira dalam duka. Padahal kalau hatimu kedamaiannya terjaga. Maka bahagia itu ada di semua waktu yang kamu sibakkan ruangnya.