20/04/2024
Inspirasi

Berbuah Manis

Spread the love

Tentu saja kita yang berdialektika dalam kehidupan nyata akan mengharapkan hal yang sama. Mendapatkan hasil maksimal, terbaik dan optimal dari serangkaian proses yang kita lakukan.

Setidaknya itu adalah harapan. Sehingga kita bersemangat untuk sebaik mungkin bekerja. Baik untuk aktulisasi diri maupun sebagai tuntutan mencari nafkah. Juga sebagai wujud penghambaan kita pada Tuhan.

Yang seringkali kita lihat dalam keseharian. Baik yang dipertontonkan oleh orang yang kita kenal maupun tidak. Atau bahkan mungkin kita mengalami sendiri. Dorongan atau motivasi dalam beraktifitas itu demikian demikian dipengaruhi suasana. Baik pribadi maupun lingkungan sekitar.

Bagi anak usia pelajar mungkin dipengaruhi orang tua atau teman. Usia remaja karena tuntutan kekasih hati atau impian masa depan. Bagi orang tua sebagai bentuk tanggung jawab pada keluarga. Atau yang berusia lanjut lebih banyak pada bekal untuk alam kemudian.

Namun apa pun itu. Tentunya kita sebagai umat beragama menyadari. Berbagai latar belakang itu bermuara pada satu sebab tunggal. IA Yang Maha Akan Segala. Maka selayaknya kita menyandarkn semua itu padaNYA. Karena semua ini adalah milikNYA.

Keterbebasan dan kedamaian hati yang berdasar pemahaman. Akan sangat menentukan bagaimana kebahagiaan kita terbentuk. Dengan memiliki dasar itu, tak peduli kita di mana dan sedang apa. Maka kesimpulan makna kehidupan yang dipahami dalam sebentuk kesadaran akan menemukan pelabuhannya.

(Visited 7 times, 1 visits today)
Asep Ma'mun Muhaemin

Asep Ma'mun Muhaemin

Saya membuat situs jurnalismewarga.net ini dengan 1 visi 1 misi : Persatuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *