Di Jalanan

Ada banyak sekali urusan kita. Yang dalam penyelesaiannya memerlukan perpindahan lokasi. Tak cukup hanya dengan telekomunikasi yang kian canggih saat ini.

Perpindahan posisi inilah yang membuat kita bergerak. Melintasi media jalan dengan alat transportasi, ataupun cukup dengan jalan kaki. Jalannya pun ada yang umum penuh keramaian. Atau cukup melalui gang yang cukup 1 badan saja.

Pemakaian jalan bersama inilah yang ingin saya garis bawahi saat ini. Yang seringkali dalam pemakaiannya kita lalai dan lupa diri. Tak memperhatikan keselamatan diri, maupun orang lain. Apalagi kalau sudah terbiasa dengan kendaraan yang kita pakai.

Harus diingat, kita keluar melalui jalanan itu untuk menjalankan proses. Dari ribuan proses saat mencapai tujuan dalam hidup kita. Saat kita lalai dalam proses itu. Semisal saat kita keluar dalam perjalanan itu. Maka kemungkima buruk bisa terjadi di sana.

Bisa kita menabrak orang karena tidak hati-hati. Atau sudah hati-hati pun bisa ditabrak orang dari belakang. Kalau kita sudah hati-hati masih juga tertabrak, itu sudah di luar jangkauan kita. Rasa sesal pun kadang tak begitu terasa jika faktor di luar itu yang berperan.

Yang ingin saya tekankan di sini adalah, bagaiamana kita terlepas dari rasa sesal karena kelalain itu. Karena kita tidak hati-hati misalnya. Atau kita sadar harus hati-hati, tapi kantuk begitu berat terasa. Sehingga dipaksakan konsentrasi pun mata terpejam juga. Akhirnya nyungsep juga.

Nah, agar peristiwa semacam ini tidak terjadi. Cobalah kita selalu sadar. Jangan terburu-buru, karena kalau sudah terjadi kecelakaan, sesal itu sudah tak berguna lagi. Kalau sudah begitu, jangankan kita bisa mencapai tujuan yang jadi cita-cita kehidupan. Akibat dari kecelekaan itu pun belum tentu kita bisa lewati dengan penuh kesadaran.