Mencapai Pemahaman
Saat mau menulis ini entah kenapa saya teringat sebuah ilustrasi. Yang seringkali diungkap oleh berbagai macam pemateri. Baik melalui lisan ataupun tulisan. Tentang arti sebuah pemahaman. Mungkin pembaca juga ada yang pernah mendengar atau membaca, begini isinya:
Untuk memahami sesuatu yang baru. Tentu akan beda hasilnya antara orang yang berilmu dengan yang tidak. Atau antara yang berilmu banyak dengan tahu sekedarnya saja. Untuk menjelaskan perbedaan itu secara nyata, diibaratkan orang buta dengan yang melihat ditunjukkan seekor gajah.
Katakanlah ada 3 orang buta. Yang pertama hanya diminta memegang kuping saja. Maka saat ditanya bagaimana itu bentuk gajah, maka ia akan mengatakan gajah itu berbentuk lebar.
Yang kedua diminta memegang kaki, maka ia akan mengatakan gajah itu berbentuk bulat, besar dan memanjang. Yang ketiga dipegangkan pada ekor, maka ia mengatakan gajah itu bulat dan kecil. Atau bisa saja ketiganya diminta memegang berbagai sisi dari gajah itu.
Tentu pendapatnya akan berbeda dengan seorang yang bisa melihat secara utuh. Orang yang bisa melihat akan mengatakan secara lengkap dan mendetail.
Maka demikianlah juga dengan begitu banyaknya pertanyaan di dunia ini. Tentang arti Tuhan, alam semesta, manusia dan lain sebagainya. Saat kita hanya mempelajari dari satu sisi keilmuan saja. Tentu akan sangat jauh beda hasilnya dibanding dengan orang yang keilmuannya lebih beragam. Apalagi yang mempelajari sesuatu sampai ke akar permasalahannya.
Maka, jika kita ingin memahami sesuatu dengan benar. Kumpulkanlah sebanyak mungkin sumber yang bisa mendukung atas kesimpulan yang ingin kita hasilkan.