Haruskah Diobati dengan Mengeluarkan “Jurus Pamungkas”?
Penyakit ragawi itu baiknya segera diobati. Sakit biasa atau pun parah. Yang parah itu berawal dari biasa. Maka lebih utama, penyakit segera diobati sedari awal.
Termasuk penyakit hati. Baik individu maupun kolektif manusia. Dalam lingkup keluarga, suku bangsa, negara bahkan dunia.
Dalam hal fisik, dokter biasanya fokus pada penyebab. Walau untuk menghilangkan sakit saat itu, dokter pun memberikan obat pereda. Namun untuk menyembuhkan, menghilangkan penyebab lebih efektif daripada mengobati akibat.
Sepertinya dalam hal psikis pun, tak jauh beda dalam penanganannya. Psikolog dan psikiater istilah kekinian yang mengobatinya. Atau dukun jaman “old”nya. Biasanya mereka pun “ngobrol” untuk mendeteksi latar belakang penyakitnya.
Mari kita cerita tentang realita dulu.
Yang umum di masyarakat saat ini. Sebagian besar dari bagian penduduk Indonesia. Atau bahkan mungkin dunia. Jauh rasanya mendeteksi penyakit dari awal sebagai tindakan preventif. Medical Check Up istilahnya.
Baru kalau sakitnya sudah mengganggu aktifitas. Datang ke dokter atau dukun untuk berobat. Padahal kalau saja tindakan pencegahan itu dilakukan. Mungkin rasa sakit itu tak akan datang.
Itu pun untung-untungan. Kalau sakitnya biasa mungkin penyembuhannya bisa cepat. Tapi kalau jenisnya kanker, dan sudah stadium 4. Tentu tindakan medisnya lebih ribet lagi. Dan bisa berhasil atau tidak pengobatannya.
Sekarang kita tanya diri sendiri dulu. Atau untuk memastikan boleh juga didiskusikan. Apa penyakit dunia saat ini? Tentu termasuk di dalamnya, penyakit manusia dan pendukung kehidupannya?
Apakah dunia sedang sakit? Kalau iya, sakitnya biasa atau sudah parah? Lebih banyak sakit lahir apa bathin? Bisakah diobati? Apa penyebabnya? Mau meredakan saja, atau menghilangkan penyebab sakitnya?
Teman-teman yang setia dengan Channel ini tentu mengerti arah pembicaraan saya. Ide dan gagasan yang ada di sini, adalah upaya menghilangkan penyebab sakit dunia. Dan besok saya akan coba mengeluarkan “Jurus Pamungkas”.
Tentunya “Jurus” ini tak pernah ada yang membahas sebelumnya. Sama seperti Ide “Surga Dunia” pun proses mewujudkannya tak ada yang menyampaikan sebelumnya.
Yang jadi pertanyaan. Apakah Allah, Tuhan semesta alam berkenan dan meridhoinya? Kita tidak tahu. Saya pun berniat, itu semua “lillaah”, hanya karenaNYA saja.