Membuktikan Rasa
Pada umumnya. Sebagian besar rakyat bangsa kita ini bertenggang rasa. Tepa salira. Atau apa pun nama dari kebaikan rasa itu.
Baik menurut kita. Atau sebagian besar yang merasakannya. Sebab, bagi sebagian yang terbiasa memanfaatkan orang lain. Atau mengeksploitasi sesama kata lainnya. Tentu mereka sedikit merasakan hal seperti itu.
Maka, dalam hal kesuksesan. Yang saat ini banyak orang menilainya dari sisi materi. Orang-orang yang “tega” pada orang lain ini banyak mendapatkan kekayaan. Dan orang yang “tidak enakan” berada pada kondisi sebaliknya.
Kenapa bisa terbalik begini? Harusnya kan orang baik akan dikasih “pahala” kebahagiaan”? Sedangkan orang jahat akan tidak tenang hidupnya.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan keterangan itu. Kalau nilainya kebahagiaan (bukan materi) maka saat ini, keadaan itu sudah menunjukkan buktinya.
Orang yang banyak materi saat ini, tak berarti ia bahagia. Pun demikian orang yang kurang materi, tak bisa dikatakan hatinya tak bahagia.
Sebab untuk mendapatkan materi, tentunya orang yang “berkelimpahan” ini banyak mengorbankan waktu, tenaga dan fikirannya. Sedangkan mereka yang tidak banyak mengorbankan hal berharga itu. Mereka lebih banyak tertawa, dan bersenda gurau dengan sesamanya.
Sebagai indikasi? Mana orang yang bahagia? Yang lebih banyak tertawa lepas, ataukah yang sebaliknya?
Namun ke depan. Ide yang telah disampaikan di sini. Adalah jalan untuk membahagiakan semua. Baik kelimpahan materi, maupun pencapaian spirit tertinggi untuk semuanya. Berbahagia dalam kebersamaan. Tanpa memandang aku, kamu, dia. Tapi yang ada adalah kita.
linetogel
nice content!nice history!! boba 😀
nice content!nice history!! boba 😀
https://bpkad.kuburayakab.go.id/SIMPLE/goltogel/
https://administrasi.bandung.lan.go.id/js/?siksa=pwvip4d20rtp20slot
bliblibli
1249742
bliloblo