Pantang Menyerah
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam kebaikan, kebahagiaan, kedamaian, kesejahteraan dan apa pun yang jadi pengharapan dari kita semua. Pengharapan dari setiap pribadi atau golongan, apa pun jenisnya.
Alhamdulillaah, sudah bisa menulis kembali di sini.
Mohon maaf, sudah sekian lama saya tidak berbagi cerita. Dan terima kasih bagi yang masih setia menunggu.
Ada beberapa kejadian “tak terduga” yang saya alami. Beruntun. Dan membuat saya “terkondisikan” diam.
Terdiam karena sarana prasarananya tiba-tiba “dibisukan”. Bukan hanya digital, bahkan manual. Yang berfungsi untuk menyediakan, dan alat saya mencari sumber kehidupan. Untuk pribadi, maupun keluarga.
Ada yang tak berfungsi lagi, dan harus diganti. Ada yang sementara, dan perlu waktu untuk aktif kembali. Bahkan mungkin, ada yang tak bisa kembali lagi.
Namun alhamdulillaah, semua itu tak merubah cara pandang kehidupan kami. Dalam artian, tidak merubah dari sudut pandang baik menjadi sebaliknya. Tapi justru, hal itu malah menambah kami keyakinan. Bahwa Allah lah yang Maha Berkuasa atas segalanya. Setidaknya itu yang saya rasakan. Saat ini.
Saya bercerita demikian. Bukan untuk mencari simpati atau emati. Tapi, mana tau bisa menjadi pelajaran. Bagi siapa pun yang mengalami hal yang sama. Untuk supaya sama-sama bisa mengambil sisi baiknya. Dari setiap apa pun yang dikehendakiNYA.
Sebab, dari apa yang kita tahu saat ini. Dunia sedang bertransformasi. Yang dalam pengharapan kita, menuju ke arah yang lebih baik. Walaupun didahului sesuatu, yang sebagian dari kita mungkin tidak siap melewatinya.
Di akhir tulisan, mari kita meminta. Atau dalam bahasa yang sering kita dengar sebagai kata “doa”. Pada IA tempat bergantung segala yang ada, maupun yang tak nampak di depan mata biasa. Semoga kita diberikan ampunan, dari setiap dosa yang kita lakukan. Juga kemampuan dan kekuatan, untuk memperbaiki hidup dan kehidupan. Pribadi, keluarga, negara maupun dunia. Sebagai bentuk pengabdian kita padaNYA. Aamiiin 🤲