09/02/2025
Diary

Rebutan Memimpin

Spread the love

Aneh memang. Jika kejadian apa pun dihubungkan dengan politik. Atau kekuasaan.

Apa pun yang terjadi, akan dihubungkan dengan pemimpin saat ini. Sepertinya bukan di Jakarta, atau di Indonesia saja. Di belahan mana pun dunia. Kondisi seperti itu tak bisa dilepaskan dari pemberitaan media.

Di Amerika saja, yang notabene negara demokrasi terbesar. Menurut pengakuan mereka. Keinginan untuk terus berkuasa begitu terasa. Bahkan jauh-jauh hari sebelum pemilu. Peperangan wacana sudah ditabuh gendrangnya. Presidennya kini yang menginginkan kursi presiden lagi. Sampai harus diimpeach gegara merayu negara sahabatnya. Untuk supaya merintangi saingan sesama calon presiden. Di pemilu selanjutnya.

Di Suriah, pemerintah terus diganggu pemberontaknya. Di mana pemerintah didukung Rusia. Pemberontak dibantu Turki. Yang heboh ributnya justru Turki dan Rusia. Bahkan sampai Presiden Turki pun menelpon Amerika untuk minta bantuan.

Di negara kita. Istilah cebong dan kampret masih bergaung hingga kini. Padahal di tingkat tinggi, para pemimpinnya sudah bersatu membentuk koalisi. Itu di tingkat nasional.

Yang menjadi ramai kini, adalah suasana yang ada di Jakarta. Karena sudah menjadi rahasia umum. Pemimpinnya saat ini, sudah tentu sangat diperhitungkan di hajatan Pilpres berikutnya.

Maka, aksi dan reaksi dari para politisi terus bergema. Yang belum diperhitungkan ingin dianggap. Yang sudah diperhitungkan tidak ingin kehilangan pengaruh. Padahal hajatan Pilpres baru saja usai. 100 hari bekerja pun baru saja dilewati. Pilpres berikutnya masih 4 tahun lebih lagi. Tapi itu seprtinya bukan jadi penghalang. Untuk mereka menabuh genderang.

Semoga saja negerikut damai dan makin maju. Ke arah yang lebih baik.

(Visited 58 times, 1 visits today)
Asep Ma'mun Muhaemin

Asep Ma'mun Muhaemin

Saya membuat situs jurnalismewarga.net ini dengan 1 visi 1 misi : Persatuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *