19/02/2025
Uncategorized

Antara Kekuatan

Spread the love

Benar, bahwa kita harus bangga dengan identitas kita. Hanya saja, kadang, kita melihat hanya identitas yang terlihat dan terasa langsung saja. Atau kalau tidak, bangga yang berlebih, atau bahkan menghancurkan.

Contoh yang baru terlihat, saat piala AFF kemarin berlangsung. Gegap gempita dukungan diberikan pada pemain-pemain kebanggaan kita.

Saat itu, Persib dan Persija seolah tak kentara. Atau antar klub daerah yant lainnya. Semua bersatu dalam satu dukungan. Dan rasa sportifitas yang sama.

Atau saat kita melawan penjajah dulu. Semua darah menjadi sama semua. Darah perjuangan kemerdekaan.

Namun kini, identitas yang melekat itu kenapa seringnya jadi ajang pengakuan kebenaran? Yang sering kita menyingkatnya dengan sebutan SARA. Kenapa saat ini, cenderung menyalahkan identitas yang lainnya?

Berkali saya membuat ilustrasi, masa iya ada tangan dan kaki bisa bermusuhan? Atau ada yang merasa paling dimuliakan? Tentu tidak bukan?

Kita sebagai individu, tentu menyayangi semua anggota tubuh ini. Yang dalam keadaan “normal”, takkan ada nilai yang bisa menggantikan, atau mampu membelinya. Karena takkan ada yang mau menjualnya.

Bayangkan, bagaimana jika manusia sedunia merasakan satu keutuhan sempurna itu?

(Visited 15 times, 1 visits today)
Asep Ma'mun Muhaemin

Asep Ma'mun Muhaemin

Saya membuat situs jurnalismewarga.net ini dengan 1 visi 1 misi : Persatuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *