Bukti Nyata, Aneh Tapi Nyata

Anggap saja itu sebagai laporan, atau pertanggungjawaban. Yang saya lakukan tanpa ada yang minta. Karena kegiatan ini pun yang buat-buat saya sendiri sajaItulah hasil yang sudah didapatkan situs jurnalismewarga.net selama 2 hari ini. Tanggal 12 dan 13 Bulan 12 Tahun 2021Sampai waktu yang tertera di screenshoot itu.
Kira-kira berapa yang bisa dibagi untuk Saudara-saudara kita Korban Bencana Alam Erupsi Gunung Semeru itu?81% dari pendapatan situs selama lomba, setelah dikurangi untuk hadiah beasiswa? penyelenggara hanya mengambil 19% sisanya. Sebagai operasional situs saja selama kegiatan lomba.
Sebenarnya 81% itu akan sangat banyak, dan akan sangat membantu meringankan penderitaan korban bencanaJika setiap dari kita menjadi pesertanya. Kemudian mengajak yang lainnya. Sampai kalau bisa seluruh anak negeri ikut mendukungnya.
Karena pendapatan situs tergantung dari jumlah kunjungan atau pembacaDan tentunya itu tergantung dari tulisan/artikel yang ada. Maka dibuatlah ide lomba membaca dan menulis ini.
Hasil yang ada di screenshoot tadi, Itu baru hasil dari sebagian besar tulisan-tulisan (artikel/soal latihan) yang selama ini sudah saya upload sebagai pemilik situs jurnalismewarga.net iniDan beberapa penulis lainnya. Yang bukan merupakan tulisan untuk dilombakan pada periode ini. Tulisan-tulisan lama.
Karena yang berkesadaran untuk berpartisipasi mengikuti lomba sekarang, bisa dikatakan belum ada sama sekaliSampai saat ini.
Padahal hasil dari itu untuk mengurangi penderitaan Saudara-saudara kitaBahkan peserta sendiri bisa berksempatan mendapat hadiah beasiswanya. Tidak mendapat hadiah pun, tetap mendapat manfaat belajarnya..
Tanpa mengeluarkan uang secara langsung untuk disumbangkan. Tinggal menggunakan data internet yang sudah adaItu pun hanya sebagian kecil data. Sisa dari yang biasanya dipakai, untuk menonton konten2 yang serasa memuji2 para pengaku Sang Legenda itu.
Tapi yang hatinya terpanggil belum ada bukti nyatanya..Sebegitu sulitkah kebaikan menjadi budaya, yang tanpa perlu lagi disadarkan apalagi dipaksa di negeri tercinta ini?
Jangan-jangan yang terpanggil hatinya untuk sekedar menshare kegiatan ini pun hanya segelintir saja?