Kesanggupan Diri
Saat kita ada di titik “on”. Karena suasana dan sarana prasarana seolah memihak. Di sana kadang luapan semangat begitu membakar. Sehingga dorongan dari dalam demikian kuat, seolah diri mampu melakukan apa pun.
Campuran antara logika, hati dan pembacaan situasi kadang tak sanggup memberikan advokasi. Sehingga yang keluar dari ucapan jika tak hati-hati bisa berbalik menyengsarakan diri. Bukan karena tujuan yang tidak benar. Tapi kesanggupan diri tak diperhitungkan dengan semestinya.
Walau banyak kejadian, keajaiban yang muncul di luar logika. Sesuatu yang terlihat tak sanggup dilakukan manusia. Ternyata ada saja orang yang mampu melakukannya. Sehingga Guinness World Record terus direvisi seiring kemampuan manusia yang meningkat dari pemecah rekor sebelumnya.
Dari jaman dulu hal semacam itu beberapa kali terjadi. Pada sosok manusia yang diutus Tuhan untuk mengemban amanat yang demikian berat. Dengan mukjizat yang diberikan padanya untuk membuktikan kekuasaanNYA.
Di jaman serba digital sekarang ini. Bukan hal yang mustahil keajaiban semacam itu diperlihatkan. Namun kewajaran pada ingatan kita sebagai manusia biasa. Sering membatasi diri untuk meyakini kekuasaan mutlak Tuhan itu.
Karena walau bagaimana pun, hal istimewa semacam itu tentunya Tuhan perlihatkan pada saat-saat istimewa juga. Bukan di setiap saat ada. Kalau keajaiban muncul saban waktu. Ya bukan ajaib lagi namanya.