Mayoritas Memihak yang Mana?

Kadangkala kita baru bereaksi kalau sesuatu terjadi dan dilihat langsung mata fisik. Pada Keluarga, orang terdekat atau masyarakat sekitar. Lebih-lebih terjadi pada diri sendiri.

Saat ratusan ribu korban meninggal akibat Covid-19 di negara kita. Dan jutaan di seuruh dunia.

Apakah hati kita ada perhatian? Mungkin hanya sekedar tahu. Sampai kemudian ada orang sekitar yang terkena?

Pada gelombang ke-2 varian Delta yang memakan banyak korban. Mungkin sebagian besar dari kita, masih mengingat suasana mencekam itu.

Apakah sekarang masih terasa? Rasanya kalau tak dipanggil ulang memori itu, kita pun lupa. Tergantikan dengan fokus: bulan besok cicilan terbayar apa tidak? Atau yang lainnya?

Sampai di situkah rata-rata ingatan kita?

Bagaimana dengan perang baru-baru ini? antar 2 negara yang tadinya 1 itu? Melalui apa kita bisa menilainya? Cukupkah politik bebas aktif yang diperankan negara kita?

Adakah yang mengambil pelajaran dari semua peristiwa itu? Sebenarnya apa yang dicari mereka?

Keputusan perang itu kehendak rakyat atau segelintir elit penguasa saja? Siapa yang jadi korban dari perang itu?

Siapakah yang diuntungkan? Atau jangan-jangan semua rugi? Bahkan kita yang tidak ikut perang pun kena imbasnya?

Bukankah semua peritiwa di dunia ini terhubung dan saling berkaitan?

Kalau mereka tahu perang itu membuat banyak korban. Rakyat sengsara dan tangis bersahutan. Lantas kenapa keputusan perang itu diambil?

Apakah karena provokasi dari negara Adidaya lain? Atau ada fakta lain yang lebih berpengaruh di luar itu?

Jawabannya mungkin ini? Ini baru mungkin ya. Gak usah diseriusin. Tapi gak haram juga kalau nyeriusin 😁 Kalau mau ajukan jawaban lain silahkan:

Sepertinya mereka belum pernah mendengar konsep Surga Dunia, apalagi Saraf Dunia.

Kalau Mengenal Tuhan (Ma’rifatullah) mungkin mereka sudah belajar, walau tak jelas sampai di mana levelnya. Sepertinya tak perlu melihat jauh-jauh. Itu perang sudah jadi buktinya.

Bagaimana dengan “lillaah”?