Tersamarkan Indera
Yang kita tahu, seberapa baik mata fisik kita melihat. Atau telinga saat mendengar, hidung saat mencium aroma, lidah saat merasa
Yang kita tahu, seberapa baik mata fisik kita melihat. Atau telinga saat mendengar, hidung saat mencium aroma, lidah saat merasa
Demikian kita menyebut istilah itu. Saat di mana ketepatan waktu yang begitu sesuai untuk melakukan sesuatu. Yang jika kita melakukan
Tentu saja kita yang berdialektika dalam kehidupan nyata akan mengharapkan hal yang sama. Mendapatkan hasil maksimal, terbaik dan optimal dari
Sungguh aneh. Namun nyata. Keinginan sebagian manusia. Dari dulu hingga kini. Keinginan untuk dipandang. Memandang dirinya yang serba kurang. Kekurangan
Sebaiknya jangan jadi orang aneh. Beda antara keinginan dengan yang dipraktekkan. Bertolak belakang belakang sebutan lainnya. Jika ingin hasilnya 7.
Hari ini kamu sedang di luar rumah. Untuk suatu urusan. Melengkapi bagian-bagian yang sudah terpasang. Dalam sebuah rencana yang ingin
Melanjutkan cerita kemarin. Mungkin di antara kamu ada yang bertanya. Kenapa aku “saat ini” hanya jadi penonton saja? Tidak melakukan
“Saat ini”, saya mau nonton saja. Apa yang mau dilakukan orang-orang. Dengan kehidupannya. Dengan target, ambisi dan egonya masing-masing. Sampai
Semoga Ramadhan kali ini, kita mendapat kebaikan dan hikmah yang lebih dari sebelum-sebelumnya. Ada 1 kesadaran menyeruak dalam batin saya.
Beginilah kondisi dunia saat ini. Di satu sisi bumi terjadi pertikaian. Di mana yang bertikai punya teman dan sahabat masing-masing.