Menerapkan Perilaku Mulia
Setelah mempelajari keimanan kepada Allah Swt. melalui sifat-sifatnya dalam al-Asmā’u al-Ĥusnā, sebagai orang yang beriman, kita wajib merealisaikannya agar memperoleh
Setelah mempelajari keimanan kepada Allah Swt. melalui sifat-sifatnya dalam al-Asmā’u al-Ĥusnā, sebagai orang yang beriman, kita wajib merealisaikannya agar memperoleh
Nabi Ibrahim as. adalah putra Azar. Ia dilahirkan di wilayah Kerajaan Babylonia yang saat itu diperintah oleh Raja Namrud. Namrud
A. Memahami Makna al-Asmā’u al-Ĥusnā: al-Karīm, al-Mu’min, al-Wakil, al- Matin, al-Jāmi’, al-‘Adl dan al-Ākhir 1. Pengertian al-Asmā’u al-Ĥusnā Al-Asmā’u al-Ĥusnā
Cermati wacana berikut Manusia adalah makhluk yang sering lupa dan sering berbuat kesalahan. “Al- Insānu maĥallul khaţā wa an-nisyan.” Demikian
Beragam cara ditempuh oleh manusia untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, yaitu Allah Swt. Cara tersebut ada yang melalui jalan
Keyakinan atas apa pun yang sudah melekat di dalam diri, sangat penting dimiliki siapa pun. Sebagai sarana untuk menghadapi berbagai
Yang dimaksud judul di atas adalah kiasan. Pada keberadaan seseorang, yang lebih mementingkan orang lain dibanding dirinya. Menurut pendapatmu, mana
Nurani.. Ia adalah kebenaran yang tersembunyi, Ada dalam setiap diri manusia, Saat kapan pun ia berkehendak melakukan suatu tindakan, Petunjuk
Manusia, Binatang dan Tumbuhan dalam Kehidupan Kita ambil manusia sebagai contoh sempurna. Dari tiga makhluk Tuhan yang disebutkan di atas.
Ini adalaha jaman, di mana setiap dari kita dituntut untuk berpositif thinking. Dalam hal apa pun. Sebab jika tidak, maka