Harapan Selalu Ada
Walaupun sudah titik. Masih ada paragraf baru yang bisa dibuat. Untuk menambah kisah baru. Atau memperjelas maksud dari cerita sebelumnya.
Ini bukan tentang ramalan masa depan. Atau angan-angan kosong tanpa makna. Tapi ini tentang harapan. Apa yang kamu inginkan terjadi? Pada hidupmu, lingkungan tempat tinggalmu, negaramu atau bahkan duniamu.
Merujuk pada kondisi yang ada. Sebesar apa kemungkinan mimpimu dapat terwujud? Apa tantangan terbesarnya? Siapa saja kira-kira yang akan mendukungnya?
Setelah mimpi itu tercapai. Kira-kira sebahagia apa perasaanmu? Berapa lama bahagia itu akan terus ada dalam rasamu? Apakah bisa terhapus oleh masalah baru? Atau kah bisa menghapus derita orang lain juga?
Di mana Tuhan diletakkan dalam proses pencapaian cita-cita itu? Sebagai sumber segala tujuan? Ataukah dipanggil saat dirasa perlu saja? Apa iya Tuhan tidak mengetahui setiap detik fikiranmu? Sampai dirasakan kehadiranNYA pun sewaktu-waktu saja?
Mungkin kamu sempat berfirkir. Tuhan itu lebih dekat dibanding urat nadi. Urat nadi siapa? Punyamu, temanmu, keluargamu? Begitu banyak tubuh yang berurat nadi? Katanya Tuhan itu satu, jadi ada di urat nadi siapa?
Kalau lebih dekat pada semua urat nadi. Jumlah bilangannya kan banyak sekali. Di situ saja kadang membuat orang bingung. Padahal isi Al-Qur’an kan bukan tentang urat nadi saja. Banyak sekali Tuhan dijelaskan di sana.
Kalau bacanya saja jarang, bagaimana bisa Tahu? Atau kalau tak pernah tamat, bagaimana bisa komprehensif memahaminya? Atau kalaupun bacanya tamat, apa juga dibaca dengan terjemahannya?
Atau kalau baca terjemahannya pun, apakah sudah memahami makna tersurat dan tersiratnya? Seberapa beragam ilmu yang dimiliki untuk memahami tafsir itu?
Apa perlu semua ilmu pengetahuan yang pernah disadari manusia dimasukkan ke internet? Kemudian ada satu cara bagaimana internet itu tersambung ke otak manusia. Up to date. Agar semua kandungan dalam Al-Qur’an dapat dipahami sebagaimana mestinya.
Kandungan Al-Qur’an kan bukan satu bahasan saja. Jangan-jangan kamu pilih ayat-ayat yang sesuai dengan hasrat dan tujuanmu saja.
Akhirnya kamu makin lama makin sadar. Ilmu yang dimiliki tiap manusia itu demikian terbatas. Bagaimana bisa memahami Tuhan yang Maha segalanya?
Yang tekun mendekat padaNYA saja kadang tak semua sampai. Bagaimana kalau tak pernah ada usaha untuk mengenalNYA?
Fantastic job
wow, amazing
wow, amazing
wow, amazing
nice content!nice history!! boba 😀
bliblibli
bliblibli