Jangan Bocorkan Sembarangan Rahasia Kita
Hai.. kamu, ya kamu.. yang sedang baca pesanku ini..
Kamu mungkin lupa. Kalau lupa berarti sebelumnya ingat. Kalau ingat pastinya didahului tahu. Tahu yang bukan sahabatnya tempe. Tapi tahu yang bisa berbuah faham.
Ini kuingatkan. Mengingatkan di sini bukan berarti aku lebih tahu. Apalagi lebih faham. Tapi ini aku sedang mencoba memahat memori. Agar aku juga tak lupa. Makanya ku tuliskan saja. Sekalian mengingatkan kamu.
Bahwa pernah ada seseorang (yaitu aku). Pada suatu ketika (yaitu detik, menit, jam, hari…… dll ini) Di satu ruang (artinya aku nyata 😁) menuliskan sesuatu
Yaitu:
Kita ini begitu berarti. Kita artinya aku, juga kamu, juga dia, yang jamaknya kami, kalian dan mereka.
Begitu berartinya, sehingga Tuhan lahirkan kita di dunia. Sepertinya tak perlu kuurai seberapa penting kita di dunia. Karena kalau iseng mengurai. Takkan cukup lautan menjadi tinta untuk menulis. Atau berkilo, mega, giga, tera, peta, exa, zettabyte atau berhaha haha byte memori internet untuk jadi server.
Lagipula, kalau tak sadar betapa pentingnya kita saat ini. Pikiran (merasa tak penting) itu seolah menganggap begitu isengnya Tuhan menciptakan kita.
Kalau sekarang sudah sadar betapa pentingnya kita.
Mari.. mari.. mari.. !!!
Satukan kesadaran kita. Dalam satu Saraf Dunia. Untuk agar terwujud Surga Dunia. Sehingga setelahnya, Jiwa Kita Sedunia sama-sama akan Berma’rifatullah (Mengenal Tuhan) – – sebagai puncaknya rasa bahagia kita.
Kunci untuk mewujudkan itu hanya satu. Hilangkan kesombongan dengan Lillaah. Peganglah kunci itu. Pahamilah. Dan praktekanlah.
Prakteknya pun mudah. Bersatulah. Di mana bersatunya? Di jurnalismewarga.net. Di situlah kita akan coba mensimulasikan Saraf Dunia itu.. yang proses selanjutnya seperti yang diurai di atas tadi itu.
Tapi yang sampai sekarang (sebagian dari kalian) gak pernah/belum lakukan itu.. 😂