Tanggungjawab Kehidupan
Ini berkaitan dengan nilai. Yang dipegang oleh masing-masing diri kita. Tercermin dari perilaku yang disadari/tidak. Dalam interaksi dengan sesama, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan bermasyarakat.
Tanggungjawab tentu berhubungan dengan apa yang kita beri/terima. Sebagai makhluk sosial, kita telah menerima kebaikan dari kehidupan. Takkan ada wujud yang membentuk fisik ini, manakala ada satu saja faktor pembentuk yang tak hadir dalam prosesnya.
Dan itu berkaitan antara satu variabel dengan variabel lain membentuk jaringan demikian kompleks. Membentuk dan dibentuk. Memberi dan menerima. Berkolaborasi tanpa henti, seiring muncul dan hilang bergantinya wujud energi dalam bentuk “kehidupan/kematian”.
Kehidupan yang Tuhan ciptakan telah memberi kita makna begitu dalam. Maka tanggungjawab kita pun menjaga kehidupan lestari sepanjang zaman. Sebisa mungkin dengan rasa bahagia, suka, senang dalam prosesnya. Dan dengan merata, adil, dirasakan bersama dalam kesetaraan dalam kesamaan sebagai makhluk Tuhan.
Begitu banyak keinginan bangsa kita manusia untuk mengambil manfaat dari alam. Namun masih terbilang sedikit yang sadar untuk menjaga alam itu sendiri.
Padahal kita hidup di dalamnya. Dan semuanya pun sadar, jika alam rusak, maka kehidupan bumi pun terancam rusak pula.
Kenapa kesadaran yang sudah dimiliki tiap diri kita tak membuahkan perilaku positif? Rasanya hukum sebab akibat pun tanpa dipelajari sudah pada menyadari.
Apakah karena keserakahan demikian merajalela dari sebagian kita? Ataukah setitik nilai tanggungjawab pada kehidupan itu sudah pada lupa? Berganti indahnya kilau dunia?
Lantas apa yang bisa kita wariskan untuk anak-cucu kelak? Dan apa pula jawaban yang bisa kita berikan pada Sang Maha Pencipta saat alam yang seharusnya kita jaga malah dirusak?
сплит система цена https://www.split-sistema11.ru/ .